Personal Literature

Puisi Tentang Dia

Hanya melihatnya saja jantungku berhenti sejenak lalu kembali berdetak
Ada desir di dalamnya …
Rona pipi yang tak bisa disembunyikan lagi
Aku berhenti dan jatuh tepat karenamu
Sementara itu, dedaunan menemui penghujungnya dalam gugur
Ada yang mendesis dalam dada
Mengerang ingin berlari memelukmu dalam nyata
Bicara, dan menghempaskan gusar yang kerap melandaHanya mendengar suaranya,
yang dalam, berat, dan penuh kepastian
Aku haqqul yakin
Aku jatuh cinta pada pemilik suara ini

Kamu yang di sana
dengan segudang mimpi dan aksi yang memukau penglihatan
yang digandrungi ribuan perempuan yang berharap kamu melabuhkan seutuhmu pada mereka
mereka yang demikian cantik dan cakap

Aku tidak kuasa melihatmu terus menerus
Mendengarkanmu berceloteh tentang asa dan nyata
Aku hanya diam dan tersipu memerah ketika kamu bilang kaget melihatku yang tiba-tiba menyapamu
Kamu tidak tahu aku sudah hamper terberai karena gugupnya

Hei Kamu…
Yang menjadi alasanku menyenandungkan lagu
Yang namamu ada di tengah suara gemercik air dalam puisiku
Aku ingin kelak kamu tahu bahwa kamu adalah alasan terindahku untuk membuka lembaran baru

Karenamu…
biarlah rasa ini mengalir sebagaimana mestinya
biarlah rasa ini membawa alun hatiku perlahan
dalam muara yang tak tahu dimana.

Teruntuk kamu yang bersinar agung mencerdaskan dalam berkahNya

Jakarta, 22 September 2016

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s