Personal Literature

Recycle Love-Way Back Into Love

recycle love

Hampir satu tahun aku meninggalkan blog ini. Dan setelah beberapa bulan yang panjang dan penuh liku ini aku kembali memaknai dari awal sebuah pencarian diri. Menikmati momen demi momen untuk mencari jalan kembali menuju “Cinta” (apa-apaan bahasa iniih)

Setelah distraction yang aku dapatkan setahun lalu karena seseorang yang terlalu memukau, sehingga kemudian aku mengambil tindakan gegabah yang akhirnya menuai banyak hal yang menamparku berkali-kali.

Sounds like those stumbled me. True!

Aku akan bercerita tentang sesuatu. Cinta. Kalau Raditya Dika sempat tercetus cinta bisa kadaluwarsa, maka aku bisa katakan bahwa cinta bisa di recycle.

Cinta bisa di-recycle!

Kita memang kadang terlalu focus terhadap perasaan kita sendiri. Fokus terhadap luka hati yang sakitnya kita ciptakan sendiri. Padahal kalau ingin dicerna lagi, itu semua just like a little piece of cake. Serius lho! Banyak yang bisa kita jadikan bahan renungan dan aktifitas yang dapat menuai manfaat daripada hanya meratapi diri sendiri.

Kalau ternyata cinta yang dirasa mematahkan hati kita, sesungguhnya kita hanya perlu me-recycle cinta ini. Selama kita belum bisa setia terhadap diri sendiri maka jangan harap ada cinta yang everlasting untuk kita. Setialah pada dirimu sendiri.Cintailah dulu yang lebih Hak untuk dicintai. Recycle saja rasa cinta yang sebelumnya menyengsarakan dirimu. Ada hakekat yang terlupakan mengenai cinta. Bahwa cinta yang sesunggunya tidak akan menyakiti melainkan menyembuhkan.

Cinta itu Menyembuhkan bukan menyakitkan!

Jadi kalau kamu bilang masih sakit karena cinta, well sebenarnya itu bukan cinta yang sebenarnya. Dan cinta ini sepertinya menjadi miss-direction ini perlu untuk di recycle.

How to Recycle Love?

Here’s where you need to use your mind, your head to think! Karena kamu perlu berpikir objektif whether it’s worth to fight for or not. Kenapa sih namanya ‘recycle love’? Karena tidak ada cinta yang sia-sia. Tidak ada cinta yang menyedihkan. Yang ada hanyalah penyalahgunaan atas nama cinta. Yang ada hanya orang-orang yang salah paham dan salah tindakan atas nama cinta. Cinta-cinta yang seperti itu hanya perlu diolah kembali agar kembali menjadi cinta yang lebih berkualitas, lebih membahagiakan, dan lebih mendamaikan karena tidak ada benci di dalamnya.

We need to be acknowledged that human’s behave is easy to change. Jadi ini yang harus ditekankan. Bahwa satu-satunya yang tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri. Sehingga apapun yang terjadi kita bisa lebih tenang mengatasinya. Selanjutnya adalah sadari bahwa Cinta ini selalu bersumber dari Tuhan. Dan artinya ia suci, tulus, murni. Maka tidak ada yang salah dengan cinta. Yang ada ialah penempatan dan penyalahgunaan cinta itu sendiri oleh manusia.

Me-recycle cinta yang dianggap sudah gugur ini adalah dengan tidak membenci manusianya, tetapi perbuatannya. Karena dalam cinta yang gugur dan katakanlah mematahkan hati ini sebenarnya tersimpan banyak kenangan manis dan indah didalamnya. Rasa kehilangan ada karena kita pernah merasa memilikinya. Sehingga lupa bahwa :

Cinta terbesar adalah ketika kita siap kehilangan sesuatu yang amat kita cintai dengan cara bagaimana pun dan kapan pun.

Karena rasa ini pun adalah titipan Tuhan yang akan dipertanyakan pertanggungjawabannya. Sehingga, kapan pun Tuhan hendak memintanya kembali kita harus siap. Sehingga dalam hal seperti ini kita dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Dan yang terpenting lagi adalah; masa lalu hanyalah untuk pedoman agar kita dapat lebih baik dalam masa kini dan masa depan kita. Bukan untuk disesali terus menerus. Tetapi percayalah apapun itu masa lalu kita adalah tempaan kita agar menjadi lebih kuat dan lebih baik sebagai manusia.

Sadari-Maknai-Pembentukkan

Dengan menyadari hal tersebut yang sudah aku tuliskan, memaknai itu semua dengan unconditionally acceptance. Lalu selanjutnya adalah Pembentukkan!

Pembentukkan kembali cinta inilah merupakan muara terakhir dari menyadari dan memakna. Pembentukkan cinta sepeti pemahaman kita yang baru tentang cinta yang lebih baik. Mulai melihat lebih dari satu perspektif tentang cinta itu sendiri. Memang sih, cinta itu dating dengan sendirinya. Tetapi, cinta yang baik adalah yang membuatmu lebih baik. Memperbaiki diri. Memantaskan diri. Mendekatkan diri pada yang lebih Hak untuk didekati.

Recycling love is to make us feel better. Recycling love is without killing the figure of someone in our mind. Tetapi berdamai dengan semua kenangan, perasaan, dan cinta itu sendiri. Memang sih butuh proses, dan gaya pembentukkan setiap orang berbeda satu sama lain.

Untuk aku pribadi nih yaaa (bocoraan!!  haha) Aku akan lihat semua kenangan itu dihadapanku telak-telak. Mendengarkan semua lagu yang bisa membawa kenangan itu kembali ke permukaan ingatan. Mengeluarkan semua perasaan itu bersamaan dengan lagu-lagu yang kalau kata Mbakku yang ketje itu adalah ‘Lagu Bunuh Diri’ karena saking mellow-nya. Dengarkan saja sampai rasa ngilu dihati itu kebal. Itu sih caraku. Ada yang punya cara lain? Just share if you guys see, read, or just visit this blog!

So, Recycling your love with SMP Theory by me ! Just give it a try 🙂

See you on next post!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s